JuraganQQ.Org - Jaringan kelompok mafia di Jepang, Yakuza, dikabarkan tengah mengalami kesulitan ekonomi, sehingga membuat anggotanya terpaksa melakukan perburuan teripang dan menjarah ladang buah, untuk kemudian dijual ke toko atau pedagang pasar yang tidak terlalu banyak bertanya.
Umumnya kelompok mafia yang dikenal dengan ciri khas berupa tato hampir di seluruh tubuhnya itu, menghasilkan uang dari perjudian ilegal, pemerasan, serta perdagangan budak seks dan obat-obatan.
undang-undang yang diperkenalkan selama satu dekade terakhir telah membuat beberapa gangster kesulitan beroperasi dan mencari anggota baru.
Menurut Badan Kepolisian Nasional Jepang, jumlah keanggotaan berbagai kelompok mafia tersebut telah merosot ke rekor terendah, menjadi 34.500 orang pada 2017.
Pada April tahun lalu, kepala kelompok kriminal yang berafiliasi dengan mafia Yamaguchi-gumi asal Kobe, ditangkap karena mencoba mengutil 64 barang dari sebuah supermarket di Nagoya.
Masato Gunji, nama pimpinan kelompok kriminal itu, bersama dengan dua anak buahnya ditangkap setelah mengisi keranjang dengan barang-barang dari rak dan pergi tanpa membayar
Bersama dengan anak buahnya, ia kerap melakukan pencurian di ladang secara acak namun sistematis, memastikan jejak kejahatannya tidak terdeteksi.
Menurutnya, buah melon adalah target favorit untuk dicuri, meskipun hasilnya tidak besar dan proses pencuriannya cukup sulit.
Di bagian lain negara itu, para petani mulai bersiaga melakukan patroli keliling guna melindungi tanaman melon, anggur, mangga, dan buah serta sayuran lain yang mungkin menarik perhatian yakuza.
"Ada kesenjangan besar antara gangster tingkat tinggi di kota-kota dan tingkat rendah di pedesaan. Namun, mereka sama-sama mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya," kata Jeff Kingston, direktur Studi Asia di Temple University Tokyo.
Kingston memperkirakan bahwa perubahan dramatis yang dialami oleh Yakuza berhubungan dengan menurunnya gairah bisnis konvensional di Jepang, sebagai akibat dari "dekade hilang" pada perekonomian Negeri Matahari Terbit.
0 komentar:
Posting Komentar